Assalamualaikum wr wb
Hari itu, selasa tanggal 17 Februari 2015, saya bersama
teman - teman sedang kuliah Dinamika dan Stabilitas. Kuliah dimulai sekitar jam
1 siang, namun karena saya terlambat datang, saya terburu - buru masuk ke
kelas, tepatnya ruang C. 107. Ketika sampai di kelas, saya kaget, kenapa
kelasnya kosong, padahal waktu sudah menunjukkan jam 1 lebih. Tak disangka,
ruang kelasnya berpindah ke Lab PSOC.
Ketika sampai ke lab PSOC, teman - teman saya sudah menunggu
cukup lama. Saya segera mencari tempat duduk dan memilih tempat yang aman. Hehe..
Beberapa menit kemudian, kelas dimulai. Seperti halnya kuliah pada hari
pertama, kuliah dimulai dengan perkenalan. Dimulai dari perkenalan dosen dahulu
kemudian perkenalan sau persatu dari para mahasiswa. Sungguh tak terduga, pada
saat teman saya yang pertama kali melakukan perkenalan langsung mendapatkan
teguran dari dosen. Singkatnya, dosen, prof. Imam menyebutkan bahwa perkenalan
adalah hal yang sangat vital saat kita bertemu pertama kali dengan seseorang. Kesan
orang akan lebih permanen pada saat orang lain melakukan perkenalan. Dengan perkenalan
yang menakjubkan, orang akan memberikan title yang baik kepada kita
dalam waktu yang cukup lama. Sebaliknya, jika kita asal - asalan pada saat
berkenalan, maka orang akan menganggap miring kita padahal sebenarnya tidak
seperti itu. First impression itu sangat penting untuk membentuk
persepsi orang terhadap diri kita. Hal ini dapat menentukan masa depan kita
melakukan relasi dengan orang tersebut.
Selama sesi perkenalan berlangsung, semua mahasiswa hening
dan melakukan perkenalan sebaik mungkin yang dapat mereka lakukan. Para mahasiswa
sangat antusias dan berusaha untuk melakukan perkenalan yang sebaik mungkin. Disela
- sela perkenalan, Prof. Imam memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan tempat asal khususnya pada kulinernya.
Pada saat giliran saya memperkenalkan diri, saya sempat
ditanya tentang kuliner daerah saya. Saya bingung menjawab karena saya tidak
hobi dalam kuliner. Prof. Imam mencoba melakukan konfirmasi tempat makan yang
lezat. Beliau memberikan beberapa clue, dan saya mencoba untuk
menjawabnya. Ketika semua clue saya rasa cukup, saya menjawab dengan
lantang dan jelas. Namun dengan singkat prof. Imam menangkisnya bahwa yang saya
utarakan bukan yang beliau maksud. Sontak, seluruh ruangan yang semula hening
menjadi sangat gaduh karena gelagak tawa para mahasiswa. Saya menjadi bingung. Mungkin
versi tempat makan yang dimaksud oleh Prof. Imam berbeda dengan versi saya. Hehe
..
Prof. Imam memberikan banyak ilmu, salah satunya adalah
bagaimana menjadi sukses, yaitu dengan belajar atau membaca dimana saja kita
berada. Setelah mempunyai banyak ilmu, itu pun masih jauh dari cukup. Sembari menitih
jalan menuju sukses, seseorang harus rajin menulis. Dengan menulis, walau umur
sudah habis, namun nama akan hidup selamanya melalui tulisan tersebut. Ilmu itu
akan terus turun temurun dan memberikan mnfaat yang luas melalui tulisan. Oleh karena
menulis itu merupakan hal yang penting dan bagian dari suatu kesuksesan, maka
prof. Imam memberikan saran dan tugas untuk menulis resume ini di web
agar semua orang dapat membaca pengalaman - pengalaman yang pernah diperoleh
oleh penulis sehingga dapat memberikan manfaat bagi semuanya.
Harapan penulis adalah semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat kepada semua pembaca dan semoga penulis dan pembaca mendapat manfaat
yang sama bahkan lebih banyak.